Sepertinya aku harus berlama-lama
bersembunyi di balik pintu
kalau perlu menunggu ibu diserang kantuk
dan waktu berangkat keretaku mendekat
Aku sudah membayangkan
kalau aku cepat bergabung
akan mendapat serangan seribu lidah dewa
dari ibu
dan kadang sedikit dari bapak
Siasat berlama sembunyi ini biasanya selalu berhasil
menghindarkan aku dari pertanyaan tentang kamu
dari ibu. kadang dari bapak. kadang dari kakak
kadang dari paklik. kadang dari budhe
Pertanyaan itu dulunya menarik
dan seperti penuh teka-teki
Aku menjawabnya dengan senyum dan belum
biar semakin menyebar misteri
Tapi makin lama makin membosankan
dan aku berhenti menjawabnya
Maksudku pertanyaan itu yang membosankan, bukan kamu
Kamu selalu menarik
Be the first to comment