“Kas itu lelaki yang baik, Ndhuk
memang dia biasa saja
hidupnya biasa
orangnya biasa
wajahnya biasa
tetapi dia lelaki yang baik
dan kamu sepertinya cocok dengannya
apa lagi yang kalian tunggu”
“Aku memang menunggu Kas, Bu
tapi sepertinya dia tidak pernah menujuku
ia seperti berjalan ke arah yang lain
Semua penanda yang aku bunyikan
tak pernah mendapatkan penala darinya
Aku sudah lelah menunggunya
Jadi mohon maaf, Bu
Aku sekarang memilih bukan Kas”
“Ya sudahlah, Ndhuk
Aku tahu memang sudah waktumu
Tidak mengapa kalau kamu memilih bukan Kas
Sekali waktu bawalah kemari calonmu
kenalkan kepada kami
Kamu tahu
kami sudah menganggapmu seperti anak sendiri”
Mereka tidak tahu
aku sedang berdiri di balik pintu
mendengarkan semua percakapan itu
Setiap ibu menyebut ‘Ndhuk’
Aku tidak mengingatnya, aku mengingat kamu
Seolah-olah ibu sedang memanggilmu
Be the first to comment