Pagi ini aku menemukan bukuku
tergeletak tertutup remote di atas meja
Aku tidak tahu siapa yang meletakkannya di situ
va’ dove ti porta il cuore
Susanna Tamaro
Aku tidak tahu siapa yang meletakkannya di situ
barangkali tuhan sengaja menyuruh seseorang
Aku ambil dan kutatap wajah buku itu
dan aku merasa seperti sedang bersama malaikat
yang mendoakanku dan aku mengamininya
Aku merasa seperti sedang bersama malaikat
yang mengimamiku dan aku mengimaninya
Ya, pergilah ke mana hatimu membawamu
dan aku akan pergi ke mana hatiku membawaku
Aku akan pergi
kembali ke bibir telaga itu
telaga sunyi berkabut dingin yang hangat
Dan meski musim berganti tahun
aku tak akan bergerak
Biarlah aku bertapa membatu melumut
hingga saatnya kematian merengkuhku
Bahkan sebuah kematian yang sepi
tetap saja masih layak untuk aku syukuri
Kematian yang syahdu
Kematian yang tidak akan dikenang
Kematian yang sederhana
tanpa tangis kehilangan
dan segera terlupakan
Setidaknya dengan kematian itu
aku dapat melupakanmu
Di detik terakhirku nanti
aku akan mengingatmu dengan sederhana
tentang kebersamaan yang sederhana
yang hangat
hanya sedetik
Lalu gelap dan dingin memampat
Aku akan meminta bibirku
meninggalkan senyum terakhir
meski mungkin tidak sempat
Barangkali suatu saat nanti
orang menemukanku sebagai batu pertapa
Wajahku yang membatu tergerus sebagian
rusak oleh darah dan luka jaman
hanya tersisa bibir setengah tersenyum
mengingatmu didetik terakhir
dengan hati yang masih utuh
Tidak ada yang akan mengenaliku
tidak juga Mimimu
Be the first to comment